Etika Kehidupan Muslim
Sehari-hari
Oleh
: Al-Qismu Al-Ilmi-Dar Al-Wathan
ETIKA BERDO`A
- Terlebih dahulu
sebelum berdo`a hendaknya memuji kepada Allah kemudian bershalawat kepada
Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam
pernah mendengar seorang lelaki sedang berdo`a di dalam shalatnya, namun
ia tidak memuji kepada Allah dan tidak bershalawat kepada Nabi
Shallallaahu alaihi wa Sallam maka Nabi bersabda kepadanya: "Kamu
telah tergesa-gesa wahai orang yang sedang shalat. Apabila anda selesai
shalat, lalu kamu duduk, maka memujilah kepada Allah dengan pujian yang
layak bagi-Nya, dan bershalawatlah kepadaku, kemudian berdo`alah". (HR.
At-Turmudzi, dan dishahihkan oleh Al-Albani).
- Mengakui
dosa-dosa, mengakui kekurangan (keteledoran diri) dan merendahkan diri,
khusyu', penuh harapan dan rasa takut kepada Allah di saat anda berdo`a.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya:
" Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera di dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo`a kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu` kepada Kami". (Al-Anbiya': 90).
- Berwudhu'
sebelum berdo`a, menghadap Kiblat dan mengangkat kedua tangan di saat
berdo`a. Di dalam hadits Abu Musa Al-Asy`ari Radhiallaahu anhu disebutkan
bahwa setelah Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam selesai melakukan perang
Hunain :" Beliau minta air lalu berwudhu, kemudian mengangkat
kedua tangannya; dan aku melihat putih kulit ketiak beliau". (Muttafaq'alaih).
- Benar-benar
(meminta sangat) di dalam berdo`a dan berbulat tekad di dalam memohon.
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila kamu
berdo`a kepada Allah, maka bersungguh-sungguhlah di dalam berdo`a, dan
jangan ada seorang kamu yang mengatakan :Jika Engkau menghendaki, maka
berilah aku", karena sesungguhnya Allah itu tidak ada yang dapat
memaksanya". Dan di dalam satu riwayat disebutkan: "Akan
tetapi hendaknya ia bersungguh-sungguh dalam memohon dan membesarkan
harapan, karena sesungguhnya Allah tidak merasa berat karena sesuatu yang
Dia berikan". (Muttafaq'alaih).
- Menghindari do`a
buruk terhadap diri sendiri, anak dan harta. Rasulullah Shallallaahu
alaihi wa Sallam bersabda: "Jangan sekali-kali kamu mendo`akan
buruk terhadap diri kamu dan juga terhadap anak-anak kamu dan pula
terhadap harta kamu, karena khawatir do`a kamu bertepatan dengan waktu
dimana Allah mengabulkan do`amu". (HR. Muslim).
- Merendahkan
suara di saat berdo`a. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Wahai
sekalian manusia, kasihanilah diri kamu, karena sesungguhnya kamu tidak
berdo`a kepada yang tuli dan tidak pula ghaib, sesungguhnya kamu berdo`a
(memohon) kepada Yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat dan Dia selalu
menyertai kamu". (HR. Al-Bukhari).
- Berkonsentrasi
di saat berdo`a. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Berdo`alah
kamu kepada Allah sedangkan kamu dalam keadaan yakin dikabulkan, dan
ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah tidak mengabulkan do`a dari hati yang
lalai". (HR. At-Turmudzi dan dihasankan oleh Al-Albani).
- Tidak memaksa
bersajak di dalam berdo`a. Ibnu Abbas pernah berkata kepada `Ikrimah:
"Lihatlah sajak dari do`amu, lalu hindarilah ia, karena
sesungguhnya aku memperhatikan Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam
dan para shahabatnya tidak melakukan hal tersebut".(HR. Al-Bukhari)..
0 komentar:
Posting Komentar