Do'a Imam Ali Zainal Abidin (as) Di Hari Kamis

 

Do'a Imam Ali Zainal Abidin (as) Di Hari Kamis

Do'a Imam Ali Zainal Abidin (as) Di Hari Kamis


بِسْـــــــمِ أللَّهِ ألرَّحْمَنِ ألرَّحِيْم

Dengan nama الله Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

Ÿαά الله , sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Segala puji bagi الله , Yang Mengusir Malam yang gelap dengan kodrat-Nya

Yang Menghadirkan Siang yang terang dengan rahmat-Nya

Yang Menutupiku dengan cahaya-Nya, dan membawa padaku nikmat-Nya

Ÿαά الله , sebagaimana telah Kau jaga aku di siang ini, jagalah aku di siang-siang lainnya

Sampaikan shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya

Jαπğαπ Kau celakakan aku di hari ini maupun di hari-hari lainnya, di waktu malam ataupun siang, dengan perbuatan terlarang atau tercela yang dapat kulakukan. Berilah aku kebaikan hari ini, dan kebaikan apa pun di dalamnya

Palingkan dariku keburukannya dan keburukan apa pun di dalamnya serta keburukan apapun sesudahnya
Ÿαά الله , dengan keagungan agama Islam, aku menjadikannya sebagai perantara ke haribaan-Mu,
dengan kemuliaan Al Qur’an, aku bersandar pada-Mu
Dengan perantara Muhammad Al-Musthafa saw, aku mohon pertolongan-Mu

Ÿαά الله , beri aku perlindungan yang dengannya aku dapat mewujudkan hajatku,

wahai Yang Terkasih dari segenap yang mengasihi

Ÿαά الله , tetapkan bagiku pada hari Kamis, lima hal yang tak kan tercapai kecuali dengan kemurahanMu, yang tak kan tergapai kecuali dengan kenikmatanMu:

1.Keselamatan yang memperkuat ketaatan pada-Mu
2.Ibadah yang memastikan kelimpahan pahala-Mu
3.Keleluasaan dalam rezeki yang halal
4.Kau tenteramkan aku dari ketakutan dengan perlindunganMu
5.Kau lindungi aku dari gundah-gulana dengan benteng-Mu.

Sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya
Jadikanlah tawasulku dengan salawatku ini sebagai syafaat yang berguna bagiku di hari kiamat

Sungguh, Engkaulah Yang Terkasih dari segala yang mengasihi.

اللهمـ آآمينـ. αmiiή ya rabbal αlααmin
 

Mengangkat Tangan Saat Berdoa

 Berdoa adalah salah satu perintah Allah dan Rasul-Nya. Melakukan doa bagi setiap muslim merupakan kebutuhan yang tidak dapat terlepas dalam kehidupan sehari-hari. Dalam salah satu hadisnya Rasulullah telah bersabda bahwa berdoa itu adalah otak segala ibadah. Sementara Imam Nawawi al Bantani dalam salah satu kitabnya menyatakan: “Meninggalkan berdoa adalah maksiat kepada Allah”.



Bagaimana pun, karena berdoa adalah salah satu dari perintah Allah dan Rasul-Nya, maka pasti didapatkan beberapa tata cara berdoa yang mengaturnya agar menjadi baik, rapi, membawa kepada khusyu, dan yang terpenting adalah diterima oleh Allah.


Di antara tata cara berdoa adalah bersikap ikhlas, bersuci terlebih dahulu, merendahkan diri kepada Allah, duduk dengan perasaan hina di hadapan Allah, menggunakan suara yang lembut dan tidak menjerit-jerit, berharap penuh agar doa diterima, dan yakin bahwa doa itu akan diterima Allah, sesuai dengan janji Allah; “Dan berdoalah kepada-Ku niscaya Aku akan memustajabkannya untukmu”


Berdoa Dengan Mengangkat Tangan


Berdoa dengan mengangkat tangan apakah lebih afdhal atau hanya sekedar baik? Hal ini adalah menjadi masalah khilafiyah selama ribuan tahun yakni sejak zaman tabi’in, generasi yang bertemu dengan para sahabat nabi, sampai dengan saat sekarang ini. Hanya saja perlu dicatat dengan huruf besar bahwa perbedaan pendapat antara para ulama dalam hal ini hanya meliputi masalah afdhal atau tidaknya dalam mengangkat tangan ketika berdoa itu, bukan tentang bid’ah atau sunnahkah mengangkat tangan dalam berdoa itu. Persoalan ini perlu kami jelaskan agar tidak menjadi benang kusut di tengah-tengah umat, terutama kalangan awam yang kadang-kadang menjadi bingung dan ragu akibat kerasnya terpaan angin saling cela mencela antar pendapat yang berbeda selama ini.


Sebagian ulama dari kalangan tabi’in seperti: Sa’id al Musayyab, Sa’id bin Jubair, Syuraih, Atha’ dan Thawus, mereka tidak menyukai berdoa dengan mengangkat tangan. Mereka ini lebih memilih mengisyaratkan dengan jari telunjuk keatas saat berdoa kepada Allah untuk suatu keperluan tertentu. Dalam pandangan mereka mengisyaratkan jari telunjuk saat berdoa itu terlihat lebih ikhlas.


Adapun yang memperbolehkan berdoa dengan mengangkat tangan adalah jama’ah dari kalangan sahabat nabi dan tabi’in pula. Pendapat yang memperbolehkan mengangkat tangan dalam berdoa tentu saja berdasarkan pada hadis-hadis nabi juga. Dan pendapat ini sangat terkenal di negeri Nusantara, serta negeri-negeri lain khususnya yang menganut mazhab Imam Syafi’i, Imam Hambali, dan Imam Maliki Rahimahumullah.Demikian menurut sebahagian tabi’in ini.


Dalil-Dalil Berdoa Dengan Mengangkat Tangan


Dari Abu Musa Al Asy’ari Radhiyallahu anhu dia berkata, “Rasulullah pernah berdoa dan beliau mengangkatkan kedua tangannya ketika berdoa itu, sehingga aku (Abu Musa Al Asy’ari) melihat putihnya ketiak beliau.” (HR. Bukhari, no. 6341).


Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘Anhuma berkata, “Nabi Saw. telah mengangkatkan kedua tangannya seraya beliau berdoa, “Ya Allah aku lepas tanggung jawab terhadap Engkau atas apa yang dilakukan oleh Khalid bin Walid.” (HR. Bukhari, Ahmad, Nasa’i, Ibnu Hibban).


Pada saat terjadi perang Badar, Rasulullah memandang kaum musyrikin yang terdiri dari 1000 orang pasukan, sementara para sahabat nabi hanya terdiri dari 317 orang saja. Kemudian Rasulullah menghadap kiblat seraya mengangkatkan kedua tangannya, lalu beliau berdoa kepada Tuhan-nya. (HR. Muslim).


Dalam hadis yang lain, dari Salman al Farsi Radhiyallahu 'anhu dari Rasulullah Saw, beliau telah bersabda, “Sesungguhnya Tuhan kamu itu Maha Menghidupkan dan Maha Mulia, serta malu terhadap hamba-Nya yang mengangkatkan kedua tangannya ketika berdoa kepada-Nya, lalu Allah mengembalikan doanya itu dengan tangan hampa – atau beliau bersabda sia-sia.” (HR. Ibnu Majah, Abu Dawud, Turmidzi, Ahmad, Thabrani, Hakim). Imam Ibnu Majah meletakkan hadis ini dalam bab “Berdoa dengan Mengangkat Tangan Saat Berdoa”. (Lihat Sunan Ibnu Majah Jilid II nomor 3865).

Dalam sebuah hadis yang lain diriwayatkan: “Adalah Rasulullah apabila berdoa, beliau mengangkatkan kedua tangan beliau, maka tidaklah beliau meletakkan tangan tersebut sebelum beliau mengusapkan kedua tangannya ke wajah beliau.” (HR. Imam Turmudzi, Shahih Gharib). Imam Turmidzi meletakkan hadis ini dalam Bab “Mengangkat Tangan dalam Berdoa”. (Lihat kitab Shahih Turmidzi jilid V halaman 463 – 464).


Hadis Turmidzi tersebut diatas, selain menunjukkan sunat hukumnya mengangkat tangan dalam berdoa, juga sekaligus menunjukkan sunatnya menghapus muka dengan kedua tangan setelah selesai berdoa. Hadis ini menurut Imam Turmidzi statusnya Shahih Gharib, dan bukan hadis Dhaif. Menurut Al Hafidz dalam kitabnya At-Taqrib hadis di atas mendapatkan satu Syahid (penguat) yang sesuai dengan makna hadis tersebut, dari hadis lain yang bersanadkan Said bin Yazid dari bapaknya. Dengan demikian Al-Hafidz mengakui hadis ini berstatus hasan shahih li ghairihi, bukan hadis dhoif…..!


Meskipun demikian, ternyata hadis menghapus muka dalam berdoa ini, didhaifkan oleh Nasirudin Al-Albani. Namun, tidaklah dia dalam hal ini, dapat menggusur pendapat Imam Turmidzi dan Al Hafidz. Albani sendiri menurut riwayat hidup yang ditulisnya, serta diakui olehnya sendiri, mengatakan bahwa beliau bukanlah seorang hafidz hadis. Penelitian yang dia lakukan adalah penelitian perpustakaan di berbagai perpustakaan, dan bukan penelitian menurut hafalan, sebagaimana layaknya tradisi baku para pakar hadis selama ribuan tahun. Tidak heran pula jika beliau kemudian mendapat banyak bantahan dari para ulama hafidz hadis sezamannya, antara lain, Syeikh Hasan Ali Syaqqaf Damaskus, Syeikh Harari Libanon, Syeikh Al-Buthi, Syeikh Utsaimin Saudi Arabia, Syeikh Salim Hilali, murid Albani sendiri, dan lain-lain.


Dengan demikian, sudah semestinyalah bagi kita perbedaan pendapat tidak menyebabkan permusuhan apalagi sampai kafir mengkafirkan atau bid’ah membid’ahkan satu dengan lainnya. Bukankah perbedaan pendapat ini hanya meliputi dalam hal afdhal dengan baik saja, bukan antara haram dengan boleh….?. Ingat, bahwa di bawah derajat afdhol adalah bagus, bukan bid’ah. Ini perlu diketahui pula. Dalam bahasa Inggeris, afdhol itu artinya best, dan di bawah best adalah better, dan di bawah better masih ada good, bukan setelah best langsung menjadi bad (buruk) apalagi worst (paling buruk),terus masuk neraka…..! Na’udzubillah……


Di sisi lain, bagi seorang Imam dan Khatib yang sedang berkhutbah, makruh mengangkatkan tangannya ketika berdoa di atas mimbar saat berkhutbah, kecuali ketika melaksanakan khutbah pada shalat Istisqa, yakni shalat meminta hujan. Dalam sholat istisqa’ khatib disunatkan mengangkatkan tangan saat berdoa dalam khutbahnya, karena Rasul pun mengangkatkan kedua tangan beliau, sehingga terlihat putih ketiak beliau. (HR. Muslim). Inilah pendapat yang dikutip oleh Imam Syafi’i rahimahullah.


Dengan demikian, berdoa mengangkatkan tangan adalah salah satu sunnah Rasulullah dan telah dipilih oleh sebagian jamaah sahabat nabi dan tabi’in, serta berlaku terus sebagai amalan kaum muslimin sampai sekarang ini. Jika ada orang-orang yang tidak menyukai mengangkat tangan saat berdoa itu, maka hal itu tidaklah mesti menyebabkan saling membenci satu dengan lainnya apalagi sampai mengancam orang lain dengan neraka. Hal tersebut hanya akan menambah perpecahan di kalangan umat yang memang sangat sulit untuk dipersatukan ini. Padahal dahulu pun, perbedaan dalam hal berdoa dengan mengangkat tangan ini bukan meliputi permasalahan antara halal atau haram, sehingga tidaklah perlu bersikap keras terhadap orang yang berbeda faham dengan kita dalam hal ini.


Kesimpulan :


Dalam perkara berdoa dengan mengangkatkan tangan ini paling tidak ada dua pendapat. Yang pertama memandang afdhol tidak mengngkatkan tangan dalam berdoa, tetapi melakukan isyarat dengan menunjukkan jari telunjuk ke langit. Adapun pendapat yang kedua adalah dengan mengangkatkan kedua tangan menengadahkan kedua telapak tangan menghadap langit, dan bukan menengadahkan punggung tangan ke langit, sebab menggunakan punggung tangan ini dilarang nabi dilakukan saat berdoa. Inilah dua perkara yang ada tertera dalam kitab-kitab hadis dan dilakukan oleh generasi salafussholih.


Nah, jika kemudian ada orang yang berdoa dengan tidak mengangkatkan kedua tangan, dan tidak pula melakukan isyarat dengan telunjuk ke langit, melainkan hanya menekur seraya meletakkan kedua tangan di lutut atau paha saja, maka hal seperti ini justru tidak didapati dalam hadis-hadis nabi., dan tidak dilakukan oleh generasi salaf pula. Oleh karena itu tidak sepatutnya orang yang melakukan hal seperti ini malah gencar mencela orang yang berdoa mengangkatkan tangan, padahal perbuatan mereka mengangkat tangan itu justru sesuai dan mengikuti sunnah berdasarkan hadis-hadis nabi yang shohih.


Begitupun amalan berdoa dengan mengangkat tangan atau isyarat menurut para ulama adalah berkenaan dengan doa yang maslahah dan mas'alah bukan pada doa-doa masnunah harian, seperti doa makan, tidur, masuk WC, pakai baju, keluar masuk rumah, naik kenderaan dan lain-lain.


Wallahu A’lam bishshawab

Amalan untuk di Mudahkan dalam menghafal, Mendapatkan Kecerdasan, Diberikan Kefahaman, Ilham dan Ilmu laduni.

 Beberapa amalan-amalan untuk di mudahkan sama Allah dalam menghafal, mendapatkan kecerdasan, diberikan kefahaman, ilham dan ilmu laduni. 


Doa ini dibaca sebelum belajar : 

رب زدنى علما وارزقنى فهما
Robbi zidnii 'ilman warzuqnii fahman. 
Artinya : Ya Allah, tambahkanlah kepada saya ilmu dan berilah saya pengertian yang baik.
 
* Barangsiapa yang membaca do’a dibawah ini sebelum mempelajari suatu Ilmu maka insya Allah Allah akan membukakan baginya rahasia Ilmu tersebut.

اللهم أخرجنا من ظلمات الوهم، وأكرمنا بنور الفهم، وافتح علينا بمعرفة العلم، وحسن أخلاقنا بالحلم، وسهل لنا أبواب فضلك، وانشرعلينا من خزائن رحمتك، برحمتك يا أرحم الراحمين
 
Allaahumma akhrijnaa min zhulumaatil wahmi, wa akrimnaa bi nuuril fahmi, waftah ‘alainaa bi ma’rifatil ‘ilmi, wa hassin akhlaaqonaa bil hilmi, wa sahhil lanaa abwaaba fadhlika, wan syur ‘alainaa min khozaaini rohmatika, ya arhamar rohimiina.
 
Artinya : Ya Allah, keluarkanlah kami dari kegelapan keraguan/prasangka, mulyakanlah kami dengan cahaya kefahaman, bukakanlah kepada kami dengan ilmu pengetahuan, hiasilah/baguskanlah diri kami dengan akhlak yang baik, mudahkanlah untuk kami pintu-pintu anugrah-Mu, bentangkanlah kepada kami dari perbendaharaan rahmat-Mu, ya Tuhan Maha Pengasih sekalian yang berkasih sayang.
 
* Barangsiapa membaca doa ini sepuluh kali dalam setiap harinya maka insya Allah diberikan kemudahan dalam menghafal dan dimudahkan dalam memahami segala macam ilmu pengetahuan. 

ففهمنا ها سليمان و كلا اتينها حكما و علما و سخرنا مع داوود الجبال يسبحن و الطير و كنا فاعلين يا حي يا قيوم يا رب موسى و هارون و نوح و ابراهيم و عيسى و محمد صلى الله عليه و سلم و عليهم اجمعين اكرمنى بجودة الخفظ و سرعت الفهم و ارزقنى الحكمة و معرفة العلم و ثبات الذهن و العقل و الحكم بحق سيدنا محمد صلى الله عليه و سلم
 
Fafahhamnaa haa sulaimaana wa kullan atainaa haa hukman wa 'ilman wa sakhkharnaa ma'a daawuudal-jibaala yusabbihna wath-thoiro wa kunnaa faa'iliin, yaa hayyu yaa qoyyuumu yaa robba muusaa wa haaruuna wa nuuhin wa ibroohiima wa 'iisaa wa muhammadin shollallaahu 'alaihi wasallama wa 'alaihim ajma'iin, akrimniy bijuudatil-hifzhi wa sur'atil-fahmi warzuqnil-hikmata wa ma'rifal-ilmi wa tsabaatadz-dzihni wal-'aqli wal-hukmi bihaqqi sayyidinaa muhammadin shollallaahu 'alaihi wasallam. 
 
Artinya : Maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat), dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung , semua bertasbih bersama Daud, dan Kamilah yang melakukanya, Ya Tuhan Yang Maha Hidup, Ya Tuhan Yang Maha terus-menerus menolong hambanya, Ya Tuhan Yan. Menguasai Musa, Harun, Nuh, Ibrohim, Isa dan Muhammad saww. dan shalawat dan keselamatan atas mereka semuanya, muliakanlah saya dengan hafalan yang baik, pemahaman yang cepat dan berikanlah saya hikmah, ilmu pengetahuan, hati yang kokoh, akal dan hukum yang kuat dengan hak tuanku Nabi Muhammad saww. 

* Barangsiapa yang ingin diberi kefahaman, pengertian, kecerdasan yang sangat luar biasa oleh Allah, maka hendaknya membaca dengan istiqomah shalawat Nurul Fahmi ini seratus kali dalam setiap harinya atau sebanyak-banyaknya. 

اللهم صل و سلم على سيدنا محمد صلاة تخرجنى بها من ظلمات الوهم و تكرمنى بنور الفهم و توضح لى ما اشكل حتى يفهم انك تعلم و لا اعلم و انت علام الغيوب
 

Allaahumma sholli wasallim 'alaa sayyidinaa muhammadin sholaatan tukhrijunii bihaa min zhulumaatil-wahmi watukrimunii binuuril-fahmi watuwadhihu lii maa usykila hatta yufhama innaka ta'lamu wa laa a'lamu wa anta 'allaamul-ghuyuubi. 
 
Artinya : Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan keselamatan kepada Nabi Muhammad saww. yang dengan shalawat tersebut Engkau keluarkan saya denganya dari kegelapan dan kebimbangan, Engkau muliakan saya dengan cahaya kefahaman dan Engkau jelaskan bagi saya apa-apa yang sulit, sehingga dapat saya mengerti, sesungguhnya Engkau Yang Maha Mengetahui dan saya tidak mengetahui dan Engkaulah Yang Maha Mengetahui Yang Ghaib. 
 
* Barangsiapa ingin mendapatkan ilham dari Allah Ta'ala mengenai ilmu pengetahuan yang dipelajari, maka hendaklah selalu membaca doa dibawah ini paling sedikit setiap selesai shalat fardhu tiga kali, pada waktu-waktu luang tanpa hitungan.

و صب على قلبى سآبيب رحمة بحكمة مولانا الحكيم فاحكمت
 
Wa shubba 'alaa qolbii sa-aabiiba rahmatin bihikmati maulaanal-hakiimi fa-ahkamat.

Barangsiapa membaca do’a ini sebanyak empatpuluh (40) kali dalam setiap harinya maka insya Allah tidak akan mudah lupa dan mudah untuk menghafal.

اللهم اجعل نفسى نفسا طيبة مطمئنة طآئعة حافظة تؤمن بلقائك وتقنع بعطائك وترضى بقضآئك وتخشاك حق خشيتك لا حول و لا قوة الا بالله العلى العظيم
 
Allaahummaj’al nafsii nafsan thoyyibatan muthma-innatan thoo-i’atan haafizhotan tu’minu biliqoo-ik, wa taqna’u bi ‘athoo-ik, wa tardhoo bi qodhoo-ik, wa takhsyaaka haqqo khosy-yatik, laa haula walaa quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim.
(Dibaca 40x dalam setiap harinya)
 
* Barangsiapa membaca doa di bawah ini setiap hari tiga kali dan waktunya kapan saja, insya Allah dengan mengamalkannya, kita tidak mudah lupa, termasuk dalam menghafal ayat-ayat dan surah-surah dalam Al-Quran.

اللهم اجعل نفسي مطمئنة تؤمن بلقائك و تقنع بعطائك و ترضى بقضائك
Allaahummaj'al nafsii muthma-innatan tu'minu biliqoo-ika, wataqna'u bi'athoo-ika, wa tardhoo biqodhoo-ika. 
 
Artinya : Ya Allah, jadikanlah diriku tentram, mengimani perjumpaan dengan-Mu, merasa puas dengan pemberian-Mu dan ridho dengan ketentuan-Mu. 
 
* Apabila diri kita atau ada anak yang bodoh atau sulit menerima pelajaran dari bapak/ibu gurunya maka ambillah air satu gelas lalu bacakan :  
بسم الله الرحمن الرحيم
(Bismillaahir Rahmaanir Rahiim) 
sebanyak 786 kali lalu setelah selesai ditiupkan keair tersebut dan diminumkan kepada anak tersebut atau untuk diri kita pada waktu pagi hari ketika matahari terbit maka insya Allah ia akan menjadi anak yang sangat mudah dalam menerima berbagai pelajaran dan tidak akan pernah lupa segala apa yang pernah ia dengar dari gurunya, amalan ini dilakukan selama 7 hari berturut-turut.  
 
* Bila kalian ingin mudah menghafal sesuatu, maka sebelum menghafal untuk membaca ayat ini sebanyak 3 kali : 
و اذ نتقنا الجبل فوقهم كانه ظلة و ظنو انه واقع بهم خذوا ما اتينكم بقوة و اذكروا ما فيه لعلكم تتقون
Wa idz nataqnaal-jabala fauqahum ka-annahu zhullatun wa zhannuu annahu waaqi'un bihim khudzuu maa atainaakum biquwwatin wadzkuruu maa fiihi la'allakum tattaquuna.  
 
Artinya : Dan (ingatlah) ketika Kami mengangkat bukit ke atas mereka, seakan-akan bukit itu naungan awan dan mereka yakin bahwa bukit itu akan jatuh menimpa mereka. (Dan Kami katakan kepada mereka): "Pegang dengan teguh apa yang telah Kami berikan kepadamu, serta ingatlah selalu (amalkanlah) apa yang tersebut di dalamnya agar kamu menjadi orang-orang yang bertakwa.". (QS. Al-A'raaf : 171) 
 
* Bila kalian ingin memiliki banyak ilmu dan menjadi orang yang kreatif serta banyak ide, maka biasakanlah secara rutin setelah shalat lima waktu untuk membaca ayat dibawah ini 3 kali dan kalau dapat tiap malamnya dibaca 100 kali.  
قل لو كان البحر مدادا لكلمت ربى لنفد البحر قبل ان تنفد كلمت ربى و لو جئنا بمثله مدادا
Qul lau kaanal-bahru midaadan likalimaati robbii lanafidal-bahru qobla an tanfada kalimaatu robbii wa lau ji'naa bimitslihii madaadan.  
Artinya : Katakanlah : "Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku meskipun Kami datangkan tambahan tinta sebanyak itu (pula).". (QS. Al-Kahfi : 109).


* Telah meriwayatkan Imam Abu 'Ali At-Turmudzi akan suatu doa yang didapat dari Nabi Muhammad saww. beliau bersabda : 
من قرأه عقب كل صلاة صار عالما البتة
Man qoro-ahu 'aqiba kulla sholaatin shooro 'aaliman al-battata. 
Artinya : Barangsiapa yang membacanya (doa dibawa ini) tiap-tiap selesai sembahyang, niscaya dia menjadi orang 'alim yang tidak diragukan. 
Ini doanya : 
رب زدنى علما و وسع لى فى رزقى و بارك لى فيما رزقتنى واجعلنى محبوبا فى قلوب عبادك و عزيزا فى عيونهم واجعلنى و جيها فى الدنيا و الاخرة و من المقربين يا كثير النوال يا حسن الفعال يا قائما بلا زوال يا مبدئا بلا مثال فلك الحمد و المنة و الشرف على كل حال
Robbi zidnii 'ilman wa wassi' lii fii rizqii wa baarik lii fiimaa rozaqtanii waj-alnii mahbuuban fii quluubi 'ibaadika wa 'aziizan fii 'uyuunihim waj'alnii wa jiihan fid-dunyaa wal-aakhiroti wa minal-muqorrobiina yaa katsiiron-nawaali yaa hasanal-fi'aali yaa qoo-iman bilaa zawaalin yaa mubdi-an bilaa mitsalin falakal-hamdu wal-minnatu wasy-syarofu 'alaa kulli haalin.

* Dikatakan bahwa doa mujarab dibawah ini dari Nabi Muhammad Saww. untuk memudahkan hafalan maksudnya supaya cepat hafal dan tidak mudah lupa, maka bacalah doa dibawah ini satu kali setiap usai sholat fardhu.  

اللهم انك تعلم سرى و علا نيتى فاقبل معذرتى و تعلم حاجتى فاعطنى لسؤالى و تعلم ما فى نفسى فاغفرلى ذنبى يا من يعلم خائنة الاعين و ما تخفى الصدور و الله يقضى بالحق و الذين يدعون من دونه لا يقضون بشىئ ان الله هو السميع البصير
Allaahumma innaka ta'lamu sirrii wa 'alaa niyyatii faqbal ma'dzirotii wa ta'lamu haajatii fa a'thinii lisu-aalii wa ta'lamu maa fii nafsii faghfirlii dzanbii yaa man ya'lamu khoo-inatal-a'yuni wa maa tukhfish-shuduuru wallaahu yaqdhii bil-haqqi walladziina yad'uuna min duunihi laa yaqdhuuna bisyai-in innallaaha huwas-samii'ul-bashiiru.
 
* Barangsiapa ingin diberikan ilmu ma'rifat kepada Allah, dipermudah dalam mempelajari ilmu agama dan cepat diberi kepemahaman dalam berbagai masalah maka bacalah :  
يا عليم
YAA 'ALIIMU (Yang Maha Mengetahui segalanya) 
sebanyak seratus (100) kali setiap usai sholat lima waktu secara istiqomah, Insya Allah, Allah pasti mengabulkan apa yang kita hajatkan. 
 
* Barangsiapa menghendaki agar dapat meningkatkan pemahamannya terhadap berbagai pelajaran, maka bacalah selalu Asma Allah :  
البديع 
AL-BADII'U (Yang Maha Mencipta) sebanyak delapanpuluh enam (86) kali setiap usai shalat fardhu. 
 
* Barangsiapa ingin dikaruniai ilmu laduni, maka hendaknya selalu membaca Asma Allah : 
النور البديع 
AN-NUURUL-BADII'U sebanyak tigaratus empatpuluh dua (342) kali setiap usai shalat fardhu, insya Allah dalam waktu yang relatif yang tidak terlalu lama akan dikaruniai ilmu laduni oleh Allah Ta'ala sehingga mampu menguasai berbagai ilmu yang sedang dipelajari atau belum dipelajari sama sekali.
 
* Apabila ingin mendapat ilmu pengetahuan yang dalam, maka hendaklah selalu membaca Asma Allah : 
الحكيم
AL-HAKIIMU (Yang Maha Bijaksana) maka insya Allah dikaruniai Allah Ta'ala ilmu yang tinggi dan sulit dicari/dipelajari.
 
* Barangsiapa ingin mendapatkan ilmu laduni maka membiasakan setiap harinya untuk membaca : 
يا علام الغيوب
YAA 'ALLAAMAL-GHUYUUB (Yang Maha Mengetahui sesuatu yang ghaib) sebanyak-banyaknya, maka insya Allah, Allah akan memberikan ilmu laduni bagi yang mau mengamalkanya dengan istiqomah. 
 
* Bila ingin mendapatkan ilmu laduni selain dengan sering belajar maka setiap usai sholat lima waktu bacalah :  

Bimu'jizati Sayyidinaa Khadhir 'alahis-salaam, alfatihah (baca Al-Fatihah 1 kali)  
Wabibarokati Sayyidinaa Khadhir 'alaihis-salaam, alfatihah (baca Al-Fatihah 1 kali)  
Wa ilaa ruuhi Nabi Khadhir 'alaihis-salaam, alfatihah (baca Al-Fatihah 1 kali) 
 
* Doa ini dibaca sesudah belajar atau sesudah selesai dari majelis ta'lim/ilmu maka insya Allah, Allah jauhkan dari lupa terhadap pelajaran atau ilmu yang didapat dari majelis ta'lim tersebut :  
اللهم انى استودعك ما علمتنيه فاردده الى عند حاجتى اليه و لا تنسنيه يا رب العالمين
Allaahumma innii astaudi'uka maa 'allamtaniihi fardudhu ilayya 'inda haajatii ilaihi wa laa tansaniihi yaa robbal-'aalamiina. 
 
Artinya : Ya Allah sesungguhnya saya menitipkan kepada Engkau ilmu-ilmu yang Engkau ajarkan kepada saya dan kembalikanlah kepada saya sewaktu saya butuhkan kembali dan janganlah Engkau lupakan saya kepada ilmu itu, Wahai Tuhan seru sekalian alam.  
Allahu a’lam bishawab..


Amalan Penguat Ingatan

Seorang Ulama besar, Al-Imam Al-'Allamah Al-Quthb Al-Arifbillah, Salah seorang keturunan Rasulullah saw yang senantiasa mengikuti jejak leluhurnya, Sayyid Ali bin Muhammad Al-Habsyi (Mu'allif Simtud Durrar) telah berkata :

"Surat Al-A'la mengandung rahasia besar dan serba mencakup. Setiap orang yang mengeluh kepadaku tentang kelemahan daya ingat, maka aku akan menganjurkan kepadanya untuk membaca surat ini, dan ketika sampai pada ayat :

"Sanuq-ri-uka falaa tansaa"
"Kami akan membacakan kepadamu (Rasulullah) maka kamu tidak akan lupa" (QS. Al-A'la, 87;6)

Hendaknya ia mengulang ayat itu paling sedikit 7 kali, lalu menyelesaikan surat tersebut"

مـاشــاءاللـــــه لاقـــــوةالابااللــــــــه

(Manaqib Habib Ali bin muhammad Al-Habsyi, Mu'allif Simtud Durrar)