Tausiyah dari Wasekjen MUI Pusat*

Oleh: *KH. DR. Tengku Zulkarnain, Lc, MA Hafidzhahulloh*
Kalau anda takut bully an, takut tahdziran, takut cacian, takut penjara, takut pasal karet atau takut peluru maka, tetaplah di mesjid dan dzikiran, gak perlu berjuang, gak perlu amar ma’ruf nahi munkar ke penguasa.
~Kalau anda mengira bahwa melawan kedzoliman itu cukup dengan do’a saja, ya silakan saja, yang saya tau, plot kedzoliman pun sebenarnya bekerja lebih keras daripada anda muslim yang gak punya daya juang.
~Pasrah itu bukan mazhab Islam, kalau berjuang itu cukup dengan doa dan kata bijak tanpa pijakan yang benar, maka banyak ulama memilih untuk hidup tenang. Buat apa ada ulama melawan sampai ada yang dibunuh, dipenjara, digantung dan sebagainya.
~Apakah anda pernah ketemu ulama sepanjang sejarah yang hidup nya nyaman tenteram dibawah AC dan minum air segar dingin setiap waktu dengan dasi dan baju rapi dan mengejar gaji tinggi, takut hilang profesi, kasih tau saya!
~Kalau anda takut tantangan, takut melawan, maka gak usah turun berjuang di medsos atau gak usah ngapa ngapain, terus aja dalam bahasa bijak yang justru musuh menertawakan, kok cara melawan begitu? Kalau anda takut dituduh makar, takut ditangkap, takut segala resiko, gak usah ngaku ngaku jadi pejuang, mana ada pejuang model begitu, lagian mana ada pejuang Islam yang sekedar ngaku.
`Mana ada Islam maju dengan pejuang yang kebiasaannya ngawur ngelantur, minim pengetahuan, minim keberanian, minim infaq, minim pengorbanan, kasih tau saya, tiang agama mana yang sudah tegak dengan kebiasaan pejuang model begitu?
~Benar kata *Syaikh Dr. Abdullah Azzam Rahimahulloh*, peradaban Islam hanya diukir oleh dua hal, pena ulama atau darah para syuhada.
~Kalau pena anda tumpul, keringat anda mahal, apalagi bicara darah, ya udah, mana ada Islam bisa maju dengan perjuangan model begitu, kalau hanya begitu saja sudah ngaku mujahid, banyak banget dong yang dapat gelar syuhada.

Wallohu ‘alam.
*Viralkan*

0 komentar:

Posting Komentar