Ulama kenamaan Saudi, Syaikh Aidh Al-Qarni Saat berkunjung ke
Malaysia menuduh sesat aqidah yang dianut umat Islam di sana. Hal ini
terungkap dalam tulisan di akun Twitternya pada 7 September 2013.
Berikut tulisan Aidh Al-Qarni yang dimaksud:
من #ماليزيا
أقول: يا دعاة الإسلام اتركوا الخلافيات والإغراق في الفرعيات وتعالوا
لتصحيح عقيدة المسلمين,العقيدةتُهدم على يدالقبوريين والصفويين.
Dari Malaysia, Saya katakan: Wahai pendakwah-pendakwah Islam,
tinggalkanlah perselisihan dan perbincangan mendalam mengenai isu furu’,
datanglah (ke Malaysia) untuk memurnikan aqidah, di sini aqidah hancur
di tangan Quburiyun (penyembar Kuburan) dan orang-orang Shufi (pengikut
jalan Tasawwuf).
Sungguh indah apa yang diseru Aidh Al-Qarni,
untuk meninggalkan perselisihan dan perdebatan masalah-masalah Furu’.
Tapi, seruan Al-Qarni yang nampaknya indah ini ternyata berisi racun
yang amat sangat berbahaya. Begitu mudahnya Al-Qarni menuduh umat Islam
Malaysia beraqidah sesat dan menjulukinya sebagai Quburiyyun dan
menyalahkan tarekat Shufiyyah.
Quburiyyun, menurut situs Wahabi
yang beralamat di salafy.or.id, diartikan sebagai orang-orang yang
meyakini bahwa kuburan atau penghuni kubur dapat memberi manfaat atau
menolak madharat sehingga tempat kembali dan bergantung mereka adalah
kuburan. Atau gampangannya Quburiyyun adalah pemuja kuburan sebagaimana
ditulis oleh situs Wahabi Alsofwah. Atau secara sederhana, para pengikut
Wahabi mengartikan Quburiyyun sebagai penyembah kuburan. Menyembah
kuburan berarti sama saja menyembah kepada selain Allah, sama saja
dengan menyembah kepada patung, atau menyembang matahari, atau menyembah
gunung, atau yang lainnya. Yang berarti pula orang itu telah musyrik
dan kafir karena telah menyembah kepada selain Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, begitu kejinya orang-orang
Wahabi seperti Aidh Al-Qarni menuduh “musyrik” dan “kafir” kepada umat
Islam di Malaysia. Tuduhan ini tentu tidak hanya berlaku bagi muslimin
di Malaysia saja, tetapi juga berlaku secara umum kepada seluruh umat
Islam di dunia. Padahal mayoritas umat Islam dari zaman dahulu sampai
sekarang adalah mereka para “Quburiyyun” dan pengikut tarekat Tasawuf
(Shufi). Na’uzubillah.
Istilah Quburiyyun sendiri sebenarnya
tidak ada dan tidak akan pernah ditemukan dalam literatur manapun dalam
kitab-kitab ulama ahlussunnah wal jamaah. Tidak pula akan ditemukan
dalam atsar para Sahabat, atau sabda Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa
Alihi wa Shohbihi wa Sallam, apalagi di dalam Al Quran. Tidak pernah
ditemukan yang namanya perkataan Quburiyyun tersebut. Istilah ini baru
muncul pada masa-masa akhir zaman, pada masa khalaf bukan salaf. Dialah
Ibnu Taimiyah, seorang ulama khalaf panutan Wahabi yang hidup pada masa
abad ke-7 Hijriyah yang mempopulerkan istilah tersebut, yang kemudian
diikuti oleh para pengikutnya sampai sekarang. Selengkapnya silahkan
baca: “Penyembah Kubur Atau Kuburiyun”: Tuduhan Keji Kepada Umat Islam
Pecinta Ziarah Kubur.
Sayyidil Habib Muhammad bin Abdurrahman Assegaf (Fattabiouni) membalas cuitan Syaikh Aidh Al-Qarni Al-Wahhabi.
Sayyidil Habib Muhammad bin Abdurrahman Assegaf (Fattabiouni) membalas cuitan Syaikh Aidh Al-Qarni Al-Wahhabi.
Begitulah kaum Wahabi yang gemar mendengungkan slogan “Kembali Kepada
Quran dan Sunnah”, tetapi faktanya mereka justru yang sering menyalahi
Quran dan Sunnah. Jauh dari nilai-nilai akhlakul karimah yang diajarkan
Al-Quran dan Sunnah Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi
wa Sallam. Untuk itulah, dihimbau untuk hati-hati dengan Al-Qarni.
Dikarenakan secara langsung atau tidak langsung, Syaikh Aidh Al-Qarni
telah menuduh sesat, syirik, dan kafir kepada umat Islam yang berbeda
pandangan dengannya khususnya muslim di Malaysia. Ini baru masalah Tweet
Al-Qarni, belum masuk kepada pembahasan tentang tulisan-tulisan
Al-Qarni yang lain. Tetapi, dari Twitternya saja sudah cukup jelas
menggambarkan tentang bagaimana dan siapa Syaikh Aidh Al-Qarni
sebenarnya. Maka dari itu, sekali lagi kita harus berhati-hati dengan
Al-Qarni.
Melihat tingkah polah Aidh Al-Qarni dalam cuitannya
yang begitu mudah menuduh sesat, membuat ulama ahlussunnah wal jamaah
asal Jeddah Sayyidil Habib Muhammad bin Abdurrahman Assegaf, yang juga
pemilik TV Al Irtsuna Nabawi, berkomentar membela umat Islam Malaysia.
Murid dari Al-Qutb Sayyidil Habib Abdul Qodir bin Ahmad Asseggaf ini
membalas:
@Dr_alqarnee بل العالم يعاني نظرتكم التكفيرية هذه.. ياريت شيخ عائض تتركوا الشعوب الاسلامية .. فما اضر بهم الا هذا الفكر
@Dr_alqarnee: Bahkan seluruh dunia menentang pandangan kamu yang
bersifat takfir ini.. Wahai Syaikh Aidh Al-Qarni, alangkah baiknya kalau
syaikh tidak mengganggu umat Islam… Maka (ketahuilah) tidak ada yang
lebih berbahaya kepada mereka daripada pandangan beliau ini.
Pendiri program acara Fattabiouni Habib Muhammad bin Abdurrahman Assegaf
tidak hanya membela muslimin Malaysia tetapi juga mengingatkan akan
bahaya pemikiran Syaikh Aidh Al-Qarni. Ia pun mengatakan apa yang
dituduhkan oleh Al-Qarni mengenai aqidah umat Islam Malaysia adalah
tidak benar.
@lafi332 @Dr_alqarnee اعرف ماليزيا تاريخا وحاضرا.. وعبارات الشيخ . لاتصح في حقهم..
Saya kenal Malaysia dulu dan sekarang… dan gambaran Syaikh
(Al-Qarni) mengenai (aqidah muslimin Malaysia) adalah tidak benar/
shahih.
Untuk selengkapnya, silahkan simak Tweet ulama Wahabi Syaikh Aidh Al-Qarni di bawah ini:
7 Sep 13
د. #عائض_القرني
✔@Dr_alqarnee
من #ماليزيا أقول: يا دعاةالإسلام اتركوا الخلافيات والإغراق في
الفرعيات وتعالوا لتصحيح عقيدة المسلمين,العقيدةتُهدم على يدالقبوريين
والصفويين.
Follow
محمد السقاف
✔@m_assaggaf
@Dr_alqarnee بل العالم يعاني نظرتكم التكفيرية هذه.. ياريت شيخ عائض تتركوا الشعوب الاسلامية .. فما اضر بهم الا هذا الفكر
11:27 PM – 7 Sep 2013
8181 Retweets
3030 likes
Terakhir, perlu kita ketahui bahwasanya mayoritas umat Islam di
Malaysia adalah sama dengan muslimin di Indonesia, yakni berpegang teguh
pada aqidah ahlussunnah wal jama’ah Al-Asy’ariyyah, mengikuti Madzhab
Fiqih Asy-Syafi’iyyah, dan berada dalam jalan thariqat Ash-Shufiyyah.
Aqidah inilah yang dianut mayoritas umat Islam dari seluruh dunia, dari
ujung Barat hingga ujung Timur.
Di Indonesia sendiri, Syaikh Aidh
Al-Qarni menjadi sosok yang sangat populer dengan bukunya yang berjudul
La Tahzan. Buku ini pun menjadi buku terlaris di Timur Tengah dan
Indonesia. Diketahui, buku La Tahzan karya Aidh Al-Qarni adalah buku
hasil jiplakan atau palgiat karya orang lain. Atas aksi tindakan
plagiarisme ini, pihak pengadilan memutuskan Al-Qarni bersalah karena
telah menjiplak karya penulis perempuan Salwa Aededan. Ia pun dihukum
denda dan diharuskan membayar kompensasi kepada Aededan. Pengadilan juga
meminta buku La Tahzan ditarik dari toko-toko buku dan dilarang
peredarannya. Meski buku La Tahzan masuk dalam daftar hitam di negara
asal Al-Qarni, tetapi tidak untuk negeri kita tercinta. Sampai sekarang
buku La Tahzan masih dapat ditemukan dan beredar luas di berbagai toko
buku di Indonesia. Bahkan buku tersebut sangat digemari oleh para pemuda
pemudi khususnya kalangan aktivis dakwah kampus yang notebene sangat
menjunjung tinggi otentisitas dan orisinalitas suatu karya tulis.
Tulisan berjudul Aidh Al-Qarni “Kafirkan” Muslim Malaysia, Habib
Muhammad Assegaf Membela terakhir diperbaharui pada Thursday 3 March
2016 oleh Pejuang Ahlussunnah di Ngaji Yuk! – Kajian Ceramah Islam
Ahlussunnah wal Jamaah.
Aidh Al-Qarni “Kafirkan” Muslim Malaysia, Habib Muhammad Assegaf Membela
on Sabtu, 24 Februari 2018
Label:
Artikel Islami
0 komentar:
Posting Komentar