DOA PENGGUNCANG LANGIT

 Sumber: kitab Al Mustaghitsin Billah Ibnu Basykuwal

ﻋﻦ ﺃﻧﺲ، ﻗﺎﻝ : ﻛﺎﻥ ﺭﺟﻞ ﻣﻦ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻣﻦ ﺍﻷﻧﺼﺎﺭ، ﻳﻜﻨﻰ ﺃﺑﺎ ﻣﻌﻠﻖ، ﻭﻛﺎﻥ ﺗﺎﺟﺮﺍ ﻳﺘﺠﺮ ﺑﻤﺎﻝ ﻟﻪ ﻭﻟﻐﻴﺮﻩ، ﻭﻳﻀﺮﺏ ﺑﻪ ﻓﻲ ﺍﻵﻓﺎﻕ، ﻭﻛﺎﻥ ﻧﺎﺳﻜﺎ ﻭﺭﻋﺎ ،

Dari sahabat Anas bin Malik -semoga Allah meridhoinya- berkata :
” Ada seseorang dari sahabat Rasululloh shollallohu alaihi wasallam dari kaum anshor yg berjuluk Abu Mu’allaq, Abu ,Mu’allaq adalah seorang pedagang, dia berdagang denga hartanya sendiri dan juga dengan hartanya orang lain, dia berdagang di berbagai daerah dan dia adalah seorang ahli ibadah yg wira’i (menjaga diri dari hal2 yg di larang)

ﻓﺨﺮﺝ ﻣﺮﺓ ﻓﻠﻘﻴﻪ ﻟﺺ ﻣﻘﻨﻊ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﻼﺡ، ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ :
ﺿﻊ ﻣﺎ ﻣﻌﻚ ﻓﺈﻧﻲ ﻗﺎﺗﻠﻚ . ﻗﺎﻝ : ﻣﺎ ﺗﺮﻳﺪ ﺇﻟﻰ ﺩﻣﻲ، ﺷﺄﻧﻚ ﺑﺎﻟﻤﺎﻝ .
ﻗﺎﻝ : ﺃﻣﺎ ﺍﻟﻤﺎﻝ ﻓﻠﻲ ﻭﻟﺴﺖ ﺃﺭﻳﺪ ﺇﻻ ﺩﻣﻚ . ﻗﺎﻝ : ﺃﻣﺎ ﺇﺫ ﺃﺑﻴﺖ ﻓﺬﺭﻧﻲ ﺃﺻﻠﻲ ﺃﺭﺑﻊ ﺭﻛﻌﺎﺕ .
ﻗﺎﻝ : ﺻﻞ ﻣﺎ ﺑﺪﺍ ﻟﻚ .

Suatu ketika ia keluar untuk menjalankan roda usahanya, namun di tengah perjalanan ia dihadang oleh perampok dengan pedang terhunus di tangannya, perampok itu berkata padanya,
“Tinggalkan seluruh yang engkau miliki di tempat ini, Karen saya akan membunuhmu”,
“Kau rupanya hanya menginginkan nyawaku, tidakkah cukup bila harta ini jadi milikmu?”
kata Abu Mu’allaq.,
“adapun harta ini, maka ia telah menjadi milikku, dan saya tidak menginginkan yang lain kacuali kematianmu.”,
“Baiklah. Tapi saya minta syarat kepadamu”,
“Syarat apa?”, “Biarkan saya shalat 4 Rakaat dulu”,
“shalatlah sesukamu” kata perampok.

ﻓﺘﻮﺿﺄ، ﺛﻢ ﺻﻠﻰ ﺃﺭﺑﻊ ﺭﻛﻌﺎﺕ، ﻓﻜﺎﻥ ﻣﻦ ﺩﻋﺎﺋﻪ ﻓﻲ ﺁﺧﺮ ﺳﺠﺪﺓ ﺃﻥ ﻗﺎﻝ : ‏« ﻳﺎ ﻭﺩﻭﺩ، ﻳﺎ ﺫﺍ ﺍﻟﻌﺮﺵ ﺍﻟﻤﺠﻴﺪ، ﻳﺎ ﻓﻌﺎﻝ ﻟﻤﺎ ﻳﺮﻳﺪ، ﺃﺳﺄﻟﻚ ﺑﻌﺰﺗﻚ ﺍﻟﺘﻲ ﻻ ﺗﺮﺍﻡ، ﻭﻣﻠﻜﻚ ﺍﻟﺬﻱ ﻻ ﻳﻀﺎﻡ، ﻭﺑﻨﻮﺭﻙ ﺍﻟﺬﻱ ﻣﻸ ﺃﺭﻛﺎﻥ ﻋﺮﺷﻚ، ﺃﻥ ﺗﻜﻔﻴﻨﻲ ﺷﺮ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻠﺺ، ﻳﺎ ﻣﻐﻴﺚ ﺃﻏﺜﻨﻲ ‏» . ﺛﻼﺙ ﻣﺮﺍﺕ

Abu Mu’allaq kemudian berwudhu lalu melaksanakan shalat 4 rakaat penuh kekhusyu’an. Pada sujud terkahirnya ia kemudian berdo’a,
“Yaa Waduud, Yaa dzal ‘arsyil majiid, Yaa fa’aalul lima yuriid, As-aluka bi’izzatika laa turaam, wa mulkikal ladzii laa yudloom, wa binuurikal ladzii mala-a arkaana ‘arsyika, Antakfiyanii syarra hadza llish Yaa mughiits aghitsni…
“Wahai Yang Maha KAsih, Wahai Pemilik Arasy Yang Maha Agung, Wahai yang sanggup melakukan apapun seusai dengan kehendak-MU, aku memohon pada-Mu dengan segala keagungan-Mu yang tak tertandingi, dan kerajaanMu yang tak terkalahkan. Aku mohon pada-Mu dengan cahaya keagungan-Mu yang telah memenuhi sendi-sendi Arsy-Mu agar Engkau cukupkan keburukan perampok ini,
Wahai Yang Maha penolong, tolonglah aku”,
Do’a tersebut diucapkannya sebanyak 3 kali .

ﻓﺈﺫ ﺩﻋﺎ ﺑﻬﺎ ﺛﻼﺙ ﻣﺮﺍﺕ، ﻓﺈﺫﺍ ﻫﻮ ﺑﻔﺎﺭﺱ ﻗﺪ ﺃﻗﺒﻞ ﺑﻴﺪﻩ ﺣﺮﺑﺔ، ﻭﺿﻌﻬﺎ ﺑﻴﻦ ﺃﺫﻧﻲ ﻓﺮﺳﻪ، ﻓﻠﻤﺎ ﺑﺼﺮ ﺑﻪ ﺍﻟﻠﺺ ﺃﻗﺒﻞ ﻧﺤﻮﻩ ﺣﺘﻰ ﻃﻌﻨﻪ ﻓﻘﺘﻠﻪ .
ﺛﻢ ﺃﻗﺒﻞ ﺇﻟﻴﻪ . ﻗﺎﻝ : ﻗﻢ . ﻗﻠﺖ : ﻣﻦ ﺃﻧﺖ ﺑﺄﺑﻲ ﻭﺃﻣﻲ؟ !ّ ﻗﺪ ﺃﻏﺎﺛﻨﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻚ ﺍﻟﻴﻮﻡ .

Tatkala do’anya yang ketiga kalinya, tiba tiba datang seorang ksatria berkuda dengan sebilaah tombak di tangannya muncul dan ketika melihat sang perampok, dia segera menyerang perampok tersebut hingga membunuhnya.
Ia kemudian mendatangi Abu Mu’allaq dan berkata padanya,
“Berdirilah”,
Mendengar perintah tersebut, Abu Mu’allaq tersentak kaget lalu berkata
, “Demi ayah dan Ibuku! siapakah anda, sungguh Allah telah menolongku hari ini melalui tangan Anda”

ﻗﺎﻝ : ﺃﻧﺎ ﻣﻠﻚ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ ﺍﻟﺮﺍﺑﻌﺔ، ﺩﻋﻮﺕ ﺑﺪﻋﺎﺋﻚ ﺍﻷﻭﻝ ﻓﺴﻤﻌﺖ ﻷﺑﻮﺍﺏ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ ﻗﻌﻘﻌﺔ، ﺛﻢ ﺩﻋﻮﺕ ﺑﺪﻋﺎﺋﻚ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﻓﺴﻤﻌﺖ ﻷﻫﻞ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ ﺿﺠﺔ، ﺛﻢ ﺩﻋﻮﺕ ﺑﺪﻋﺎﺋﻚ ﺍﻟﺜﺎﻟﺚ ﻓﻘﻴﻞ : ﺩﻋﺎﺀ ﻣﻜﺮﻭﺏ .
ﻓﺴﺄﻟﺖ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻥ ﻳﻮﻟﻴﻨﻲ ﻗﺘﻠﻪ .
ﻗﺎﻝ : ﺃﺑﺸﺮ ﻭﺍﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻣﻦ ﺗﻮﺿﺄ ﻭﺻﻠﻰ ﺃﺭﺑﻊ ﺭﻛﻌﺎﺕ ﻭﺩﻋﺎ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ، ﺍﺳﺘﺠﻴﺐ ﻟﻪ ﻣﻜﺮﻭﺑﺎ ﻛﺎﻥ ﺃﻭ ﻏﻴﺮ ﻣﻜﺮﻭﺏ .

ksatria berkuda berkata .
“Saya adalah malaikat penghuni langit ke empat. Tatkala engkau memanjatkan do’amu yang pertama, maka terdengarlah guncangan pintu pintu langit, ketika engkau mengucapkan untuk yang kedua, maka getaran do’a itu pun terdengar oleh penghuni langit,
dan tatkala engkau mengucapkan untuk ketiga kalinya, maka dikatakan padaku bahwa itu adalah do’a hamba yang sedang dalam kesulitan.

Saya lalu memohon kepada Allah agar menyerahkan tugas membunuh perampok itu kepadaku.”
Anas bin Malik berkata :
” berbahagialah, dan ketahuilah bahwa barang siapa melakukan wudhu dan sholat empat rokaat kemudian berdoa dengan doa tersebut maka akan diijabah baginya baik dia dalam keadaan kesulitan maupun tidak ”

Wallohu a’lam.

0 komentar:

Posting Komentar