jangan merasa hebat menjadi peruqyah

Jika Merasa Hebat PeruQyah Pun Bisa Tersesat & Sesat
====================
# • Sekarang dunia pengobatan sedang dihebohkan dgn fenomena Ningsih Tinampi yg mengaku bisa memanggil malaikat dan menghadirkan atau berdialog dgn Nabi Muhammad.
# • Pengakuan seperti itu jelas bertentangan dgn akidah Islam yg berkaitan dgn keimanan kpd malaikat dan nabi. Tidak ada ulama yg mengatakan bahwa malaikat bisa kita panggil dan kita jadikan sbg khadam utk membantu dlm urusan tertentu spt mengobati dsb.
# • Kesesatan cara berpikir dan kesesatan melakukan sesuatu yg jauh dari bimbingan syariat spt itu, disebabkan karena selama ini sudah terlalu jauh ia disanjung dan dijunjung tinggi. 
# • Ia merasa hebat dgn semua cara dan praktik pengobatan yg ia lakukan sehingga menimbulkan rasa bangga, hebat, sakti dan serba bisa tanpa ada halangan, rintangan atau peringatan.
# • Ketika manusia berada pada posisi dipuja dan dipuji, disanjung dan dijunjung, ia akan merasa bahwa perbuatannya tidak ada yg salah. Semuanya benar meskipun mungkin di dalam hati kecilnya ia tau telah melakukan kesalahan.
# • Mengapa Fir'aun mengaku sbg tuhan? Karena rakyatnya yg tunduk dan memujanya sehingga ia merasa benar dgn sikapnya itu hingga sampai akhirnya muncul Nabi Musa yg mengingatkan. • Begitulah jika seseorang terlalu lama di Zona aman, ia akan terlelap dalam kesenangan tanpa ada yg mengusiknya. Ketika pada saatnya ia diingatkan, ia akan tersinggung & marah.
# • Bagaimana dgn kita para peruqyah? Hati-hatilah dgn posisi disanjung dan dipuji tanpa pernah melakukan introspeksi dan koreksi terhadap diri dan orang-orang disekeliling kita. Karena ketika orang selalu memandang kita hebat dan menjadi rujukan, kita kadang lupa kelemahan dan kekurangan kita sehingga tidak pernah salah. Begitu ada orang yg mengingatkan kita, kita marah dan menganggapnya iri atau dengki. Disitulah kadang kita masuk dlm perangkap setan tanpa kita sadari.
# • Jika hanya sebatas itu, masih ada peluang untuk sadar tapi kalau sudah menyangkut sesuatu yg mempertaruhkan nama dan kehormatan diri, kita sulit utk menerima nasehat.
# • Fenomena Ningsih Tinampi ini, hendaklah jadi renungan bagi kita para peruqyah. Memang kita tidak mengaku menghadirkan malaikat tapi kadang kita membuat sesuatu yg kadang tidak ada pembenaran nya dari syariat sehingga kadang dapat membuat kita salah melangkah dan orang pun ikut juga melakukan kesalahan karena mereka sdh mengikuti langkah kita.
# • Ini hanyalah renungan buat saya pribadi, semoga bermanfaat. Karena itu, jika ada yg salah dlm pemikiran dan pendapat saya, jgn sungkan utk memberi nasehat dan peringatan. 
===========
Medan, 17 Januari 2020 
Musdar Bustamam Tambusai
(Founder MATAIR Int.)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
= Baca Juga Hal yg Penting dibwh Ini =
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Jangan Buat Orang Tergantung Pada Kita
===================
# • Pagi ini disela-sela sarapan, sempat ngopi (ngobrol pagi) bersama Syaikh Abu Barro, ditemani oleh Ustadz Nadhif Khalyani dan Ustadz Fathurrahman (Tim RLC).
# • Beliau bercerita tentang pergeseran orientasi banyak peruqyah di zaman sekarang sehingga hilang keberkahan al-Quran yg dibacanya.
# • Banyak contoh yg beliau sampaikan berkenaan dgn kehilangan orientasi yg dimaksud. Tapi, saya memilih satu yg cukup serius beliau bicarakan.
# • Yaitu adanya fenomena "unjuk diri" utk eksis dikalangan masyarakat sbg pengobat (terapis). Ini dapat membuat hilangnya keikhlasan dari seorang terapis (mualij). 
# • Banyak sekarang - masih kata Syaikh - orang yg suka mengambil foto atau video saat menerapi pasien, lalu disebarkan di media sosial. Ada pula yang menulis keberhasilannya menyembuhkan banyak orang atau membuat testimoni pasien-pasien yg sembuh dgn ruqyah dan sebagainya.
# • Meskipun banyak faktor yg mendorong seorang peruqyah melakukan itu, tapi peluang utk terserang penyakit riya' itu sangat rentan. Syaikh mengatakan bahwa ini adalah fenomena ruqyah di negeri Arab spt Jordan dan lain-lain. Keadaan ini rupanya mulai merata kemana-mana. Inilah kerisauan beliau.
# • Ketika salah seorang tim RLC mengatakan adanya kasus peruqyah yg melakukan zina, beliau merespon bahwa itu juga terjadi di negeri para Nabi, yaitu Arab. Mengapa itu bisa terjadi? Karena hilangnya keikhlasan dan cinta popularitas serta besarnya kecendrungan pada materi.
# • Banyak yg kehilangan orientasi sehingga membuat kesan seolah-olah dia hebat, bukan Allah Yang Maha Hebat. Mereka melakukan banyak cara utk membuat hati manusia bergantung pada kehebatan mereka.
# • Syaikh menceritakan bahwa dirinya tidak pernah merekam saat meruqyah pasiennya atau tidak pernah menulis ttg pasien yg sembuh ditangan nya. Jika ada rekaman ttg dirinya meruqyah orang lain, tidak lain bahwa itu hanyalah dalam rangka bimbingan saat memberikan materi ruqyah.
# • Wahai kita para peruqyah, marilah mulailah menumbuhkan sikap baik yg menunjukkan bahwa yg hebat itu bukan kita. Tapi Allah !. Saat kita mulai ingin dikenal dan dianggap punya cara khusus dapat memberikan kesembuhan pada orang lain dan terbuka jalan utk terkenal, maka berhati-hatilah.
========
Bangi - Malaysia, 9 November 2019
Musdar Bustamam Tambusai
(Founder MATAIR Int.)

0 komentar:

Posting Komentar