"Yang aku takut, Hatiku kian mengeras dan sulit menerima nasehat, Namun sangat pandai menasehati.
Yang aku takut, Aku merasa paling benar, Sehingga
merendahkan yang lain.
Yang aku takut, Egoku terlalu tinggi, Hingga
merasa paling baik diantara yang lain.
Yang aku takut, Aku lupa bercermin, Namun
sibuk berprasangka buruk kepada yang lain.
Yang aku takut, Ilmuku akan membuatku
menjadi sombong memandang yang lain berbeda denganku.
Yang aku takut, Lidahku makin lincah membicarakan aib orang lain, Namun
lupa dengan aibku yang menggunung dan tak sanggup kubenahi.
Yang aku takut, Aku hanya hebat dalam berkata namun buruk dalam berbuat.
Yang aku takut, Aku hanya cerdas dalam mengkritik, Namun lemah dalam mengkoreksi diri sendiri.
Yang aku takut, Aku membenci dosa orang lain, Namun saat aku sendiri buat dosa aku enggan membencinya.
SELALULAH MELIHAT KEDALAM DIRI.
Kemampuan merasakan nikmat sabar tergantung sejauh mana keimanan kita terhadap takdir yang allah tetapkan.
Hiduplah kamu bersama manusia sebagaimana pohon yang berbuah, Mereka melemparinya dengan batu, Tetapi ia membalasnya dengan buah.
Allah tidak melihat bentuk rupa dan harta benda kalian, Tetapi allah melihat hati dan amal kalian!".
Maafkan aku, Jika aku merasa lebih mulia, Lebih pintar, Dan lebih alim dari kalian. Mohon ridho maafnya!🙏.
merasa paling baik diantara yang lain.
Yang aku takut, Aku lupa bercermin, Namun
sibuk berprasangka buruk kepada yang lain.
Yang aku takut, Ilmuku akan membuatku
menjadi sombong memandang yang lain berbeda denganku.
Yang aku takut, Lidahku makin lincah membicarakan aib orang lain, Namun
lupa dengan aibku yang menggunung dan tak sanggup kubenahi.
Yang aku takut, Aku hanya hebat dalam berkata namun buruk dalam berbuat.
Yang aku takut, Aku hanya cerdas dalam mengkritik, Namun lemah dalam mengkoreksi diri sendiri.
Yang aku takut, Aku membenci dosa orang lain, Namun saat aku sendiri buat dosa aku enggan membencinya.
SELALULAH MELIHAT KEDALAM DIRI.
Kemampuan merasakan nikmat sabar tergantung sejauh mana keimanan kita terhadap takdir yang allah tetapkan.
Hiduplah kamu bersama manusia sebagaimana pohon yang berbuah, Mereka melemparinya dengan batu, Tetapi ia membalasnya dengan buah.
Allah tidak melihat bentuk rupa dan harta benda kalian, Tetapi allah melihat hati dan amal kalian!".
Maafkan aku, Jika aku merasa lebih mulia, Lebih pintar, Dan lebih alim dari kalian. Mohon ridho maafnya!🙏.
0 komentar:
Posting Komentar