Macam-Macam Shalawat dan Faedahnya
Shalawat al-Fatih
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ
وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، وَ النَّاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ،
وَالْهَادِيْ إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلٰى آلِهِ حَقَّ
قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ
Syekh Ahmad at Tijany berkata:
”Keistimewaan sholawat al-Fatih sangat sulit di terima oleh akal, karena
ia merupakan rahasia Allah SWT yang tersembunyi. Seandainya ada 100.000
bangsa, yang setiap bangsa itu terdiri dari 100.000 kaum, dan setiap
kaum terdiri dari 100.000 orang, dan setiap orang diberi umur panjang
oleh Allah SWT sampai 100.000 tahun, dan setiap orang bersholawat kepada
nabi setiap hari 100.000x, semua pahala itu belum dapat menandingi
pahala membaca sholawat al-Fatih 1x.”
Adapun Syaikh Muhammad al
Budairi al Qudsi mengatakan bahwa siapa yang membacanya setiap hari
setelah membaca al-Musabbi’at al-Asyr (sepuluh bacaan yang dibaca tujuh
kali), yaitu Ayat Kursy, al Fatihah, al Ikhlas, al Falaq, al Naas, al
Kafirun, tasbih-tahmid-tahlil-takbir-hauqalah, shalawat Ibrahimiyah,
doa. Maka akan mendapatkan beberapa faidah di antaranya adalah
mendapatkan perlindungan dari bahaya di dunia dan di hari dikumpulkan di
padang mahsyar, menjadi benteng dari segala keburukan dan celaka.
اللّهُمّ اغْفِرْ لِيْ وَالِوَالِدَىَّ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابِ
Serta doa:
اللّهُمَّ افْعَلْ بِيْ وَبِهِمْ عَاجِلاً وَاجِلاً فِيْ الدِّيْنِ
وَالدُّنْياَ وَاْلآخِرَةِ مَآ أَنْتَ لَهُ أَهْلٌ وَلَا تَفْعَلُ بِنَا
ياَ مَوْلَانَا مَا نَحْنُ لَهُ أَهْلٌ إِنَّكَ غَفُوْرٌ حَلِيْمٌ جَوَّادٌ
كَرِيْمٌ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ
Shalawat al Nariyah/al Tafjiriyah
اللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا تَامًّا عَلٰى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نِالَّذِيْ تُنْحَلُ بِهَ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ
بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ
وَحُسْنُ الْخَوَاتِيْمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ
وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ فيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَ نَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ
مَعْلُوْمٍ لَكَ
Barangsiapa yang dicita-citakan, atau ingin menolak
yang tidak disukai mereka berkumpul dalam satu majelis untuk membaca
shalawat nariyah ini sebanyak 4444 kali, tercapailah apa yang
dikehendaki dengan cepat (bi idznillah).
Imam al Qurthubi
mengatakan: “Barang siapa membaca shalawat ini
(al-Nariyah/al-Tafjiriyah) 41 kali, 100 kali atau lebih, Allah akan
melapangkan kesulitannya, mengusir kesedihannya, memudahkan urusannya,
menerangi hatinya menurut kadar imannya, meninggikan derajat nya,
membaguskan keadaannya, meluaskan rejekinya, membukakan pintu-pintu
kebaikan, dan melindunginya dari kehacuran sepanjang tahun,
menyelamatkan dari berbagai musibah kelaparan dan kemiskinan, dicintai
oleh semua mahluk, dan dikabulkannya doa dari segala doa.”
Shalawat Munjiyat
اللَهُمَّ صَلِّ عَلٰي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةٌ تُنْجيْنَا بِهَا
مِنْ جَمِيْعِ الأهَوَالِ وَالأَفَاتِ وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا مِنْ
جَمِيْعِ الحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَيِّئَاتِ
وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلٰى الدَرَجَاتِ وَتُبَلّغُنَا بِهَا
أَقْصٰى الغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الخَيْرَاتِ فِيْ الحَيَاةِ وَبَعْدَ
المَمَاتِ بِرَحْمَتِكَ ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Hasan bin ‘Ali
al-Aswânî berkata, “Barangsiapa yang membaca shalawat ini dalam setiap
perkara penting atau bencana sebanyak seribu kali, niscaya Allah akan
melepaskan bencana itu darinya, dan menyampaikan apa yang diinginkannya,
terkabul hajatnya.” Diriwayatkan juga dari Ibn al Fakihani, dari Syaikh
al Shalih Musa al Darir, berkata bahwa suatu saat beliau pernah
berlayar di sebuah laut. Tiba-tiba angin (angin taufan) telah melanda
kapal yang beliau tumpangi.
Sedikit manusia yang dapat selamat dari
amukan angin tersebut. Banyak orang menjerit-jerit di dalam ketakutan.
Tiba-tiba beliau merasa mengantuk dan kemudian tertidur. Dalam tidur,
beliau bermimpi bertemu Rasulullah SAW yang mengatakan pada Syaikh al
Shalih untuk membaca shalawat munjiyat tersebut. Kemudian beliau dan
para penumpang kapal bersama-sama mengucapkannya kira-kira sebanyak 300
kali. Mereka pun selamat dari musibah itu.
Shalawat Nur al Anwar
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى نُوْرِ اْلأَنْوَارِ وَسِرِّ الأَسْرَارِ
وَتِرْيَاقِ اْلاَغْيَارِ وَمِفتَاحِ بَابِ الْيَسَارِ سَيِّدِنَا
وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ نِالْمُخْتَارِ وَآلِهِ اْلأَطْهَارِ وَاَصْحَابِهِ
اْلاَخْيَارِ عَدَدَ نِعَمِ اللهِ وَاِفضَالِهِ
Barangsiapa membaca
shalawat ini akan mendapatkan apa yang menjadi hajat, menghilangkan
problem yang menghimpit, menolak godaan hawa nafsu, setan, dan
musuh-musuh manusia lainnya, serta jalan untuk bertemu nabi dalam mimpi.
Sayyid Ahmad al Badwi juga mengatakan jika dibaca setiap selesai shalat
fardhu, maka akan terhindar dari segala mara bahaya dan memperoleh
rizki dengan mudah. Jika dibaca 7 kali sebelum tidur, insya Allah akan
terhindar dari sihir yang dilakukan orang jahat. Jika dibaca 100 kali
sehari semalam, akan memperoleh cahaya Illahi, menolak bencana, mendapat
rizki lahir batin.
Shalawat al Nuraniyah/Badawi Kubro
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلٰى سَيِّدِناَ وَمَوْلاَناَ
مُحَمَّدٍ شَجَرَةِ اْلأَصْلِ النُّوْرَانِيَّةِ، وَلَمْعَةِ الْقَبْضَةِ
الرَّحْمَانِيَّةِ، وَأَفْضَلِ الْخَلِيْقَةِ اْلإِنْسَانِيَّةِ، وَأَ
شْرَفِ الصُّوْرَةِ الْجَسْمَانِيَّةِ، وَمَعْدِنِ اْلأَسْرَارِ
الرَّبَّانِيَّةِ، وَخَزَائِنِ الْعُلُوْمِ اْلإِصْطِفَائِيَّةِ، صَاحِبِ
الْقَبْضَةِ اْلأَصْلِيَّةِ، وَالْبَهْجَةِ السَّنِيَّةِ، وَالرُّتْبَةِ
الْعَلِيَّةِ، مَنِ انْدَرَجَتِ النَّبِيُّوْنَ تَحْتَ لِوَائِهِ، فَهُمْ
مِنْهُ وَاِلَيْهِ، وَصَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلَيْهِ وَعَلٰى آلِهِ
وَصَحْبِهِ عَدَدَ مَاخَلَقْتَ، وَرَزَقْتَ وَأَمَتَّ وَأَحْيَيْتَ اِلَى
يَوْمِ تَبْعَثُ مَنْ أَفْنَيْتَ، وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًاكَثِيْرًا
وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Imam al Badawi menganjurkan
agar orang yang membacanya dalam keadaan suci dan menempatkan diri hadir
seakan-akan berada menghadap cahaya Rasulullah Saw. secara istiqamah
selama 40 hari, seratus kali setiap hari, maka ia akan mendapatkan
cahaya dan kabar yang tidak bisa ia ketahui kecuali atas izin Allah.
Shalawat al Nur al Dzati
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
نِالنُّوْرِ الذَّاتِيْ وَالسِّرِّ السَّارِيْ فِيْ سَائِرِ الأَسْمَاءِ
وَالصِّفَاتِ
Imam al Shawi Mengatakan bahwa shalawat yang disusun
oleh Syaikh Abu Hasan al Sadzily ini nilainya seperti membaca 100.000
shalawat untuk menghilangkan susah, sedih, dan problem yang berat.
Shalawat Ibrahimiyah
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ
سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ و بَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى
آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ
حَمِيْدُ مَجِيْدٌ
Shalawat ini adalah shalawat yang ma’tsur dari
Rasulullah Saw., karena banyak Muhaditss dan perawi meriwayatkan hadits
yang secara redaksional terdapat shalawat ini. Beberapa ahlul hadits
yang meriwayatkan adalah Imam al-Bukhary dan Muslim dalam Shahih mereka,
al Tirmidzi, al Nasa’i, Abu Daud, dalam sunan mereka juga meriwayatkan
hadits ini, Imam malik dalam al Muwatho’ juga meriwatkannya. Imam
al-Hafidz al ‘Iraqy dan al Sakhawy menyebut hadits itu adalah Muttafaq
Alaih.
Dalam redaksi hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Shahih-nya, Rasulullah bersabda:
مَنْ قَالَ هَذِهِ الصَّلاَةَ شَهِدْتُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِالشَّهَادَةِ وَشَفَعْتُ لَهُ
“Barang siapa membaca shalawat ini, maka aku bersaksi untuknya di hari
kiamat dengan sebuah persaksian dan memberinya syafa ‘ at”.
Shalawat Mukhathab
اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ قَدْ ضَاقَتْ حِيْلَتِيْ أَدْرِكْنِيْ يَارَسُوْلَ اللهِ
Faedah membaca shalawat ini adalah untuk meminta pertolongan kepada
Allah dengan wasilah Rasulullah SAW untuk menyelesaikan masalah-masalah
yang berat, susah, dan sangat memperihatinkan yang tidak bisa dijangkau
oleh pikiran dan tenaga manusia.
Shalawat Thibb al Qulub
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ
وَدَوَائِهَا وَعَافِيَةِ الأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا وَنُوْرِ الأَبْصَارِ
وَضِيَائِهَا وَعَلٰى آَلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ
Shalawat ini memiliki faedah untuk menyembuhkan penyakit lahir dan batin.
Shalawat Litausi’i al Arzaq
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُوَسِّعُ بِهَا
عَلَيْنَا الْأَرْزَاقَ وَيُحْسِنُ بِهاَ لَناَ الْأَخْلَاقَ وَعَلَى آلِهِ
وِصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Shalawat ini memiliki beberapa faedah,
diantaranya adalah untuk memperluas rizki dan memperbaiki budi pekerti
yang luhur. Hendaknya membaca shalawat tersebut, minimal 41 kali setiap
selesai shalat fardhu secara istiqamah.
Selain untuk mendapatkan
rizki dan memperbaiki akhlak, shalawat ini juga bisa untuk meminta
kepada Allah agar diberikan rahmat dan pertolongan dari bala’, bencana,
dan penyakir, dengan membacanya 100 kali setiap selesai shalat fardhu
secara istiqamah. Membacanya juga bisa setiap hari sebanyak-banyaknya
memohon kepada Allah agar diberikan keselamatan dunia dan akhirat.
Shalawat Ha j jiyah
أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا تُبَلِّغُنَا بِهِمَا حَجَّ
بَيْتِكَ الْحَرَامِ وَتَرْزُقُنَا بِهِمَا زِيَارَةَ قَبْرِ نَبِيِّكَ
عَلَيْهِ أَفْضَلُ الصَّلَاةِ وَأَزْكَى السَّلَامِ فِيْ لُطْفٍ وَعَفِيَةٍ
وَبَرَكَةٍ وَبُلُوْغِ الْمَرَامِ عَدَدَ خَلْقِكَ وَرِضَا نَفْسِكَ
وَزِنَةَ عَرْشِكَ وَمِدَادَ كَلِمَتِكَ
Barangsiapa yang ingin
mendapatkan rizki yang cukup supaya bisa mengunjungi Bait al-Haram
Makkah dan Madinah untuk menunaikan ibadah rukun Islam yang terakhir,
maka hendaknya membaca shalawat ini, 1000 kali setiap shalat maghrib dan
shubuh secara istiqamah selama maksimal tiga tahun. Namun sebelumnya
sebaiknya diawali dengan shalat hajat dua rakaat. Raka’at pertama
membaca al-Fatihah, dan surat al-Ikhlas 10 kali, sedangkan raka’at
kedua, setelah al Fatihah, membaca surat al Ikhlas 20 kali, kemudian
setelah salam membaca istighfar 100 kali. Dilanjutkan dengan memberikan
hadiah al Fatihah untuk Baginda Rasullullah SAW. kepada Nabi Ibrahim,
Syaikh Abdul Qodir al Jilani. Kemudian baru membaca shalawat tersebut
1000 kali.
Shalawat Badriyah
صَـلاَةُ اللهِ سَـلاَمُ اللهِ *** عَـلٰى طٰـهَ رَسُـوْلِ اللهِ
صَـلاَةُ اللهِ سَـلاَمُ اللهِ *** عَـلَى يـٰس حَبِيْـبِ اللهِ
تَوَ سَـلْنَا بِـبِـسْـمِ اللهِ *** وَبِالْـهَادِيْ رَسُـوْلِ اللهِ
وَ كُــلِّ مُجَـا هِـدِ لِلهِ *** بِأَهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَللهُ
إِلٰهِـيْ سَـلِّـمِ اْلاُمـَّة *** مِـنَ اْلآفـَاتِ وَالنِّـقْـمَةَ
وَمِنْ هَـمٍ وَمِنْ غُـمَّـةٍ *** بِأَهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَللهُ
إِلٰهِـيْ نَجِّـنَا وَاكْـشِـفْ *** جَـمِيْعَ اَذِيـَّةٍ وَاصْرِفْ
مَـكَائـِدَ الْعِـدَا وَالْطُـفْ *** بِأَهْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَللهُ
إِلٰهِـيْ نَـفِّـسِ الْـكُـرَبَا *** مِنَ الْعَـاصِيْـنَ وَالْعَطْـبَا
وَ كُـلِّ بـَلِـيَّـةٍ وَوَبـَا *** بِأَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
فَكَــمْ مِنْ رَحْمَةٍ حَصَلَتْ *** وَكَــمْ مِنْ ذِلَّـةٍ فَصَلَتْ
وَكَـمْ مِنْ نِعْمـَةٍ وَصَلَـتْ *** بِأَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
وَ كَـمْ أَغْـنَيْتَ ذَالْعُـمْرِ *** وَكَـمْ أَوْلَيْـتَ ذَاالْفَـقْـرِ
وَكَـمْ عَافَـيـْتَ ذِاالْـوِذْرِ *** بِأَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
لَـقَدْ ضَاقَتْ عَلٰى الْقَـلْـبِ *** جَمِـيْعُ اْلاَرْضِ مَعْ رَحْبِ
فَانْـجِ مِنَ الْبَلاَ الصَّعْـبِ *** بِأَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
أَتَيـْنَا طَـالِـبِيْ الرِّفْـقِ *** وَجُـلِّ الْخَـيْرِ وَالسَّـعْدِ
فَوَ سِّـعْ مِنْحَـةَ اْلأَيـْدِيْ *** بِأَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
فَـلاَ تَرْدُدْ مَـعَ الْخَـيـْبَةْ *** بَلِ اجْعَلْـنَاعَلٰى الطَّيْبـَةْ
أَيـَا ذَاالْعِـزِّ وَالْهَـيـْبَةْ *** بِأَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
وَ إِنْ تَرْدُدْ فَـمَنْ نَأْتـِيْ *** بِـنَيـْلِ جَمِيـْعِ حَاجَا تِيْ
أَيـَا جَـالِى الْمُـلِـمـَّاتِ *** بِأَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
إِلٰهِـيْ اغْفِـرِ وَاَ كْرِ مْنَـا *** بِـنَيـْلِ مـَطَا لِبٍ مِنَّا
وَ دَفْـعِ مَسَـاءَةٍ عَـنَّا *** بِأَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
إِلٰهِـيْ أَنْـْتَ ذُوْ لُطْـفٍ *** وَذُوْ فَـضْلٍ وَذُوْ عَطْـفٍ
وَكَـمْ مِنْ كُـرْبـَةٍ تَنـْفِيْ *** بِأَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
وَصَلِّ عَلٰى النـَّبِيٍّ الْبَـرِّ *** بـِلاَ عَـدٍّ وَلاَ حَـصْـرِ
وَآلِ سَـادَةٍ غُــــرِّ *** بِأَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
Sholawat ini disusun oleh seorang Kiai asli Indonesia. Beliau bernama
KH. Ali Manshur seorang cucu dari KH Muhammad Siddiq dari Jember.
Terciptanya sholawat ini lantaran keresahaan beliau memikirkan
pergolakan politik yang ada di Indonesia, orang-orang PKI makin kuat di
daerah pedesaan dan warga NU (Nahdiyin) mulai terdesak oleh segala
intervensi yang dilakukan PKI. Dominasi kekuasaan PKI di Indonesia pun
mulai terlihat, mereka sudah mulai berani membunuh Kiai-Kiai yang ada di
desa yang menjadi senantiasa menjaga, ngayomi dan bimbing masyarakat di
pedesaan.
Shalawat Badriyah sejak lama kerap dilantunkan oleh kaum
muslimin jika hendak memulai pengajian atau acara keagamaan lainnya.
Dinamakan Shalawat Badriyah karena mengacu kepada bait pengharapan
berkah dari para sahabat Nabi yang berperang di perang Badar yang
terdapat di Shalawat ini.
Shalawat Badriyah memiliki 28 bait dan
mengandung beragam faedah (manfaat) yang besar bagi siapa saja yang
mengamalkannya. Di antaranya Shalawat ini untuk memohon keselamatan dan
menghilangkan segala kesusahan, kesempitan dan segala yang menyakitkan.
Selain itu, Shalawat Badriyah juga untuk memohon selamat dari bahaya
musuh, untuk menangkis orang-orang yang berbuat kemaksiyatan dan
kerusakan, dan untuk dihindarkan dari segala marabahaya dan bencana.
Shalawat ini juga bisa digunakan untuk keuntungan, meluaskan rizki,
mendapatkan keberkahan serta untuk mendapatkan pahala yang besar.
Demikian adalah beberapa jenis dan macam shalawat yang kesemuanya
disusun oleh para ulama, sufi, dan kiai. Semoga bermanfaat. Wallahu
a’lam
*Disarikan dari berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar