*BOLEHKAH KITA MELAFADZKAN & MEYAKINI QASIDAH BURDAH? APA ITU QASIDAH BURDAH?*
Seringkali sebagian saudara kita kaum muslimin melafadzkan bahkan melagukan dan tidak sedikit pula yang meyakini salah satu amalan yg sama sekali TIDAK PERNAH diajarkan oleh Rasul dan para sahabat sebagai salah satu cara bertawassul atau berdo'a memohon kepada Allah melalui perantara. Diantara amalan tawassul tsb adalah berupa Qasidah Burdah yg mereka yakini sebagai perantara berdo'a kepada Allah melalui orang mulia yg telah wafat yaitu Rasulullah. Berikut adalah lafadznya :
Yaa Robbi bil musthafa...
Balligh maqasidana...
Waghfirlanaa maa madho...
Yaa wasi'al karomi...
Lantas apa yang salah dari melafadzkan qasidah diatas?
☑Pertama, yang salah adalah Kita sendiri yang tidak faham makna dari qasidah tsb.
PERHATIKAN MAKNANYA!
Yaa Rabbi bil musthofa..
= wahai Rabb ku, melalui perantara al musthofa (Rasul pilihan, maksudnya Rasulullah)
Balligh maqasidana = penuhilah semua tujuan dan cita-cita kami.
Waghfirlanaa maa madho = ampunilah dosa kami yg telah berlalu.
Yaa wasi'al karomi = wahai dzat yg luas kemuliannnya.
Bagi siapa saja yang memahami bahasa arab..
Akan mendapati bahwa huruf ba dalam lafadz bil musthofa..
Mempunyai makna wasilah atau sumpah dengan melalui al musthofa atau demi al mushtofa.
Dengan melalui al mushtofa yg dimaksud adalah Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.
☑Kedua, penggalan syair (qasidah) diatas adalah bentuk tawassul atau berdo'a dan memohon kepada Allah 'Azza wa Jalla dg cara bertawassul kpada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassallam, dan hukum tawassul kpada orang yg telah meninggal baik dari kalangan para nabi , orang shalih , wali, dll adalah HARAM karena merupakan salah satu bentuk perkara yg diada adakan bahkan menjurus kepada kesyirikan karena memohon sesuatu tidak secara langsung kepada Allah 'Azza wa Jalla.
Dahulu..
Kaum musyrikin arab..
Meyakini bahwa pencipta langit dan bumi adalah Allah..
Ketika mereka ditanya, "Lalu mengapa kalian menyembah Latta dan 'Uzza..?"
Mereka menjawab..
ما نعبدهم إلا ليقربونا إلى الله زلفى
"Kami tidak menyembah mereka kecuali agar mereka mendekatkan diri kami kepada Allah sedekat dekatnya." (QS. Az Zumar: 3).
Latta, 'Uzza, Hubal dan Manad dahulunya adalah orang-orang shalih yg bertauhid.
Ketika mereka meninggal, dibangun patung di atas kuburnya dan ternyata kaum musyrikin bertawassul melalui mereka.
Ini termasuk syirik akbar (syirik besar) yang mengekalkan pelakunya di dalam api neraka jika tidak bertaubat dari syirik tersebut. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:
وَلاَ تَدْعُ مِنْ دُوْنِ اللهِ مَا لاَ يَنْفَعُقَ وَلاَ يَضُرُّكَ فَاِنْ فَعَلْتَ فَاِنَّكَ اِذًا مِنَ الظَّالِمِيْنَ.
“Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak pula memberi mudharat kepadamu selain Allah, sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang zhalim.” (QS. Yunus: 106)
(Maksud zhalim ialah: Orang-orang musyrik, kerana syirik itu merupakan kezhaliman yang sangat besar).
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa-sallam bersabda:
مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَدْعُ مِنْ دُوْنِ اللهِ نِدًّا دَخَلَ النَّار.
“Barangsiapa mati dan ia menyeru (berdo'a) kepada selain Allah sebagai tandingan-Nya, maka ia pasti masuk neraka.” (HR. Bukhari)
Oleh karena itu, sudah seharusnya sebagai kaum muslimin kita mencukupkan diri dengan ajaran yg dibawa oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam dan para sahabat yang diridhai Allah agar selamat dunia dan akhirat. Insya'Allah.
📝Oleh ustadz Zainal Abidin hafizhahulloh
•┈┈••••○○❁🌷❁○○••••┈┈•
0 komentar:
Posting Komentar