ARIEL SHARON SANG PEMBUNUH MASAL KAUM MUSLIMIN
Sharon mulai menderita store ringan pada Desember 2005, pemimpin Zionis itu terpaksa dilarikan ke rumah sakit.
4 Januari 2006 ia mengalami stroke dan sejak itu berada dalam keadaan koma. Ia digantikan oleh Ehud Olmert sebagai Perdana Menteri.
Para doktor di Hospital Hadasa telah memasukkan Ariel Sharon ke ruang operasi untuk dilakukan pembedahan.
Ia memiliki luka membusuk dan tidak sadarkan diri selama beberapa minggu.
Operasi tersebut dilakukan untuk menyambung bagian-bagian ususnya yang telah membusuk dan telah menyebar ke bagian tubuh lain.
11 Januari 2014, setelah 8 tahun dalam keadaan koma, Ariel Sharon dinyatakan meninggal pada usia 85 tahun.
Saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Sharon memerintahkan militer Israel masuk ke Libanon untuk mengejar para pejuang PLO.
Dalam operasi itu, milisi Libanon yang bersekutu dengan Israel kemudian memasuki kamp pengungsi di Sabra dan Shatila dan melakukan pembantaian massal.
Lebih 3.000 orang dibunuh dalam aksi pembantaian kejam itu.
Insiden tersebut menyulut protes internasional terhadap Israel.
Seperti dikutip dw.de, sebuah komisi penyelidik yang dibentuk Israel kemudian menyimpulkan bahwa Ariel Sharon turut bertanggung jawab atas pembantaian Sabra dan Shatila.
Saat mantan Perdana Menteri Ariel Sharon dikuburkan Senin (13/1) di ladangnya di Israel selatan, gempa kecil mengguncang wilayah utara negara itu. Israel Institut Geofisika melaporkan kekuatan gempa berkisar 3,5 skala richter .
“ Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya. (QS An-Nisaa’: 93)
0 komentar:
Posting Komentar